Ngawi.in, Cemoro Sewu salah satu jalur pendakian menuju Lawu yang berada di wilayah Jawa Timur, hanya berjarak sekitar 1 km dari Cemoro Kandang yang berada di wilayah Jawa Tengah. Cemoro Sewu berada pada ketinggian 1.600 mdpl, sore hari udara di tempat ini sudah terasa dingin sekali. Bagi para pendaki Lawu, biasanya beristirahat di pos Cemoro Sewu untuk menunggu malam hari tiba, karena pendakian terbaik pada malam hari ( 21.00 - 23.00 ) dan akan sampai dipuncak menjelang pagi untuk menyaksikan sunrise. Terdapat sebuah mushola dan MCK yang memiliki enam buah kamar mandi dan WC.
Menuju Pos 2 jalur melewati batu - batuan dengan kemiringan yang cukup tajam. Kita akan melewati tempat keramat yakni Watu Jago, sebuah batu besar yang bentuknya menyerupai ayam jago. Pos 2 berupa dataran yang agak luas, banyak ditumbuhi pohon - pohon besar dan banyak batu besar, sehingga pendaki dapat membuat tenda ditempat ini dengan nyaman karena terlindung dari hempasan angin. Bila ramai di Pos 2 ini juga sering terdapat pedagang makanan. Di Pos ini terdapat bangunan beratap yang sering digunakan para pedagang untuk berjualan makanan.
Dari Pos 2 menuju Pos 3 Jalur batu - batuan semakin curam dan menanjak. Di jalur ini terdapat asap belerang sehingga pendaki disarankan untuk tidak berlama - lama beristirahat di Pos 3. Menuju Pos 4 jalur menanjak, merangkak pada batu - batuan. Pos 4 hanya berupa tempat datar yang sempit yang berada di cerukan tebing batu, hanya cukup untuk mendirikan satu buah tenda, tempat ini sedikit terlindung dari hempasan angin. Setelah melewati Pos 4 kita sudah berada dilereng yang curam, angin sangat kencang dan dingin sekali. Jalanan sangat sempit dan curam, membuat badan hampir beku, usahakan mencari celah bukit untuk berlindung dari angin.
Pos 5 atau Pos Sumur Jolotundo berada di dekat Sumur Jolotundo yang sangat keramat. Pos ini berupa tempat datar terbuka yang luas dapat untuk mendirikan beberapa tenda. Namun di tempat ini kurang terlindung dari hempasan angin. Dari Pos 5 kita sedikit turun, kemudian sedikit mendaki dan mengelilingi salah satu puncak, untuk menuju ke Sendang Drajad. Dari Sendang Drajad dapat dilanjutkan ke Puncak Hargo Dumilah, atau jalan lagi melingkari salah satu puncak menuju Hargo Dalem. Dari Hargo Dalem pendaki dapat melanjutkan perjalanan melalui Jalur Cemoro Kandang atau Jalur Candi Seto.
Puncak gunung Lawu pagi udaranya terasa sangat bersih kita dapat melihat pantulan matahari di Samudera Indonesia, deburan dan riak ombak Laut Selatan sepertinya sangat dekat. Sangat jelas terlihat kota Wonogiri juga kota - kota di Jawa Timur. Tampak waduk Gajah mungkur di Wonogiri juga dapat terlihat dengan jelas sekali telaga Sarangan yang dikelilingi tempat penginapan.
Kawasan Cemoro Sewu ini dipenuhi dengan para pedagang sate kelinci dan sate "jamu" yang berjajar di sepanjang tepian jalan. Kawasan Cemoro Sewu sekarang sangat populer di kalangan muda - mudi di Jogja, Solo, Sragen, Karanganyar dan sekitarnya, yang biasanya ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Tempat ini menjadi lokasi nongkrong sambil berpacaran atau sekalian berwisata ke Telaga Sarangan dan Air Terjun Grojogan Sewu. Jalan diperlebar dengan memotong tebing - tebing dan dibelah menjadi dua jalur. Di tengah jalan dibuat trotoar pembatas jalan yang dilengkapi dengan lampu - lampu cantik mirip jalan Malioboro di Jogjakarta.
Jalur Cemoro Sewu memiliki jalan setapak berbatu yang sudah tertata rapi. Awal perjalanan jalur ditumbuhi oleh pohon - pohon cemara, karena lebatnya hutan cemara yang tumbuh maka daerah ini dinamai Cemoro Sewu ( Seribu Cemara ). Pemandangan kontras segera muncul setelah melewati hutan Cemara. Di kiri kanan jalur terdapat kebun sayur hingga mencapai Pos 1. Sementara di sela - sela kebun sayuran pohon - pohon sisa kebakaran nampak kering, menunggu untuk roboh.
Sebelum sampai Pos 1 terdapat Sumber Air Wesanan dipuncak gunung kita menemukan tempat - tempat mata air yang dikeramatkan oleh masyarakat. Jalur mendatar dan sedikit menanjak hingga Pos Pertama. Pos pertama kami bertemu dengan pendaki lain yang sedang beristirahat, di sini juga terdapat sebuah bangunan untuk beristirahat juga ada sebuah warung makanan, yang buka pada hari Kamis - Minggu dan pada musim - musim ramai pendakian dan ramai orang berjiarah.
Jalur Cemoro Sewu memiliki jalan setapak berbatu yang sudah tertata rapi. Awal perjalanan jalur ditumbuhi oleh pohon - pohon cemara, karena lebatnya hutan cemara yang tumbuh maka daerah ini dinamai Cemoro Sewu ( Seribu Cemara ). Pemandangan kontras segera muncul setelah melewati hutan Cemara. Di kiri kanan jalur terdapat kebun sayur hingga mencapai Pos 1. Sementara di sela - sela kebun sayuran pohon - pohon sisa kebakaran nampak kering, menunggu untuk roboh.
Sebelum sampai Pos 1 terdapat Sumber Air Wesanan dipuncak gunung kita menemukan tempat - tempat mata air yang dikeramatkan oleh masyarakat. Jalur mendatar dan sedikit menanjak hingga Pos Pertama. Pos pertama kami bertemu dengan pendaki lain yang sedang beristirahat, di sini juga terdapat sebuah bangunan untuk beristirahat juga ada sebuah warung makanan, yang buka pada hari Kamis - Minggu dan pada musim - musim ramai pendakian dan ramai orang berjiarah.
Menuju Pos 2 jalur melewati batu - batuan dengan kemiringan yang cukup tajam. Kita akan melewati tempat keramat yakni Watu Jago, sebuah batu besar yang bentuknya menyerupai ayam jago. Pos 2 berupa dataran yang agak luas, banyak ditumbuhi pohon - pohon besar dan banyak batu besar, sehingga pendaki dapat membuat tenda ditempat ini dengan nyaman karena terlindung dari hempasan angin. Bila ramai di Pos 2 ini juga sering terdapat pedagang makanan. Di Pos ini terdapat bangunan beratap yang sering digunakan para pedagang untuk berjualan makanan.
Dari Pos 2 menuju Pos 3 Jalur batu - batuan semakin curam dan menanjak. Di jalur ini terdapat asap belerang sehingga pendaki disarankan untuk tidak berlama - lama beristirahat di Pos 3. Menuju Pos 4 jalur menanjak, merangkak pada batu - batuan. Pos 4 hanya berupa tempat datar yang sempit yang berada di cerukan tebing batu, hanya cukup untuk mendirikan satu buah tenda, tempat ini sedikit terlindung dari hempasan angin. Setelah melewati Pos 4 kita sudah berada dilereng yang curam, angin sangat kencang dan dingin sekali. Jalanan sangat sempit dan curam, membuat badan hampir beku, usahakan mencari celah bukit untuk berlindung dari angin.
Pos 5 atau Pos Sumur Jolotundo berada di dekat Sumur Jolotundo yang sangat keramat. Pos ini berupa tempat datar terbuka yang luas dapat untuk mendirikan beberapa tenda. Namun di tempat ini kurang terlindung dari hempasan angin. Dari Pos 5 kita sedikit turun, kemudian sedikit mendaki dan mengelilingi salah satu puncak, untuk menuju ke Sendang Drajad. Dari Sendang Drajad dapat dilanjutkan ke Puncak Hargo Dumilah, atau jalan lagi melingkari salah satu puncak menuju Hargo Dalem. Dari Hargo Dalem pendaki dapat melanjutkan perjalanan melalui Jalur Cemoro Kandang atau Jalur Candi Seto.
Puncak gunung Lawu pagi udaranya terasa sangat bersih kita dapat melihat pantulan matahari di Samudera Indonesia, deburan dan riak ombak Laut Selatan sepertinya sangat dekat. Sangat jelas terlihat kota Wonogiri juga kota - kota di Jawa Timur. Tampak waduk Gajah mungkur di Wonogiri juga dapat terlihat dengan jelas sekali telaga Sarangan yang dikelilingi tempat penginapan.
0 Response to "Cemoro Sewu Lawu "
Posting Komentar