Ngawi.in, Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Jawa, dan merupakan gunung yang sering menjadi tujuan para penggiat alam bebas untuk pendakian. Dan muncul idiom bahwa tanpa mendaki Semeru, tak lengkaplah sebagai pendaki gunung. Tak kan mudah memang untuk mencapai puncak Semeru, tetapi juga tak terlalu sulit bagi yang ingin mendakinya dan mau melakukan persiapan sebelumnya. Tutorial dan aneka cara bisa di dapatkan, antara lain lewat Belantara Indonesia Webblog atau kawan yang pernah menjejakkan kaki di Semeru. yang utama adalah tetap hati - hati dan selalu ingat Tuhan sang pemilik alam.
Untuk bisa menggapai puncak Mahameru , diperlukan waktu sekitar 4 hari untuk pulang pergi atau naik dan turunnya. Dan bisa di mulai dari Kota Malang, lalu naik angkutan kota menuju Desa Tumpang, da masih di sambung dengan naik mobil angkutan desa di pasar Tumpang menuju pos Ranu Pane. jangan lupa untuk membayar karcis masuk dulu di Gubuk Klakah dan nantinya kita akan bisa mendapatkan surat ijin pendakian.
Dengan menggunakan angkutan desa atau Jip desa perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pane, desa terakhir di kaki Semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000 per tenda dan apabila membawa kamera juga dikenakan biaya Rp 5.000 buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter ,warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak. Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Ranu Pane terdapat dua danau, yakni danau Ranu Pane dan danau Ranu Regulo, tetapi tak ada danau ranu, kadas.....he he he..itu mah panu bukan ranu...candaaa...
Setelah sampai di gapura "SELAMAT DATANG", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam. Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang - alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100 meter. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting - ranting diatas kepala.
Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak Semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Di Ranu Kumbolo atau Ranu Gumbolo kita dapat beristirahat mendirikan tenda sambil menikmati keindahan danau Ranu Gumbolo. Dan juga ada shelter di sana. Silahkan menikmati indahnya terbitnya matahari dari Ranu Gumbolo. Sebaiknya silahkan isi air perbekalan dari sini karena tak akan mudah menemukan air setelah dari Ranu Gumbolo. Lalu setelahnya, kita daki tanjakan terjal dan sangat mendaki, yakni Tanjakan Cinta sebelum memasuki kawasan padang savana yang sangat luas, Oro - Oro Ombo. Sesudah melewati padang savana, kita akan menuju dan memasuki hutan cemara, yang bernama Cemoro Kandang.
Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun. Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat ( kanan ) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.
Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri atauTimur berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan atau Selatan sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3 - 4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.
Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka. Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.
Selamat mendaki Semeru sahabat alam.....
Dengan menggunakan angkutan desa atau Jip desa perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pane, desa terakhir di kaki Semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000 per tenda dan apabila membawa kamera juga dikenakan biaya Rp 5.000 buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter ,warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak. Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Ranu Pane terdapat dua danau, yakni danau Ranu Pane dan danau Ranu Regulo, tetapi tak ada danau ranu, kadas.....he he he..itu mah panu bukan ranu...candaaa...
Setelah sampai di gapura "SELAMAT DATANG", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam. Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang - alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100 meter. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting - ranting diatas kepala.
Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak Semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Di Ranu Kumbolo atau Ranu Gumbolo kita dapat beristirahat mendirikan tenda sambil menikmati keindahan danau Ranu Gumbolo. Dan juga ada shelter di sana. Silahkan menikmati indahnya terbitnya matahari dari Ranu Gumbolo. Sebaiknya silahkan isi air perbekalan dari sini karena tak akan mudah menemukan air setelah dari Ranu Gumbolo. Lalu setelahnya, kita daki tanjakan terjal dan sangat mendaki, yakni Tanjakan Cinta sebelum memasuki kawasan padang savana yang sangat luas, Oro - Oro Ombo. Sesudah melewati padang savana, kita akan menuju dan memasuki hutan cemara, yang bernama Cemoro Kandang.
Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun. Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat ( kanan ) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.
Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri atauTimur berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan atau Selatan sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3 - 4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.
Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka. Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.
Selamat mendaki Semeru sahabat alam.....
0 Response to "Panduan Menuju Semeru "
Posting Komentar