Ngawi.in, Masih terus saja ada cerita warga miskin di Ngawi ini. Sebut saja, nenek rentah yang biasa dipanggil mbah Sari (65), warga Dusun Gagan masuk Desa Kenongorejo, Kecamatan Bringin-Ngawi, bersama cucunya Alif Nurprapto (10), terpaksa harus tinggal sekandang dengan kambing dengan ukuran 2 meteran persegi.
Semakin melemahnya tenaga yang termakan usia, mbah Sari masih harus banting tulang menghidupi seorang cucu, dan kerap kali mereka harus berpuasa lantaran tak ada yang bias dimakan.
“Ya beginilah keadaan saya, saya dan cucu saya sering makan gaplek (Nasi Tiwul-Red) dengan sayur daun ketela,” Ujar mbah Sari dengan bahasa Jawa.
Masih menurut pengakuan mbah sari yang hidup bersama cucunya yang baru duduk di SDN setempat kelas 2, menambahkan bahwa tiap kali malam datang harus menahan hawa dingin lantaran angin bebas keluar masuk sebab dinding dari bambu sudah banyak yang jebol.
“Nek dalu rasane adem malah yen dong jawah kulo tilem krudungan plastik, ( Kalau malam hawanya dingi, apalagi kalau turun hujan, maka kami tidur berselimut platik),” terangnya memelas.
Memang kondisi gubug tempat tinggalnya kondisinya tak layak huni. Apalgi banyak barang rongsokan yang harus disimpannya untuk dijual serta ternak kambing titipan tetangga menjasi satu tak terpisahkan.
Menengok kondisi yang tak layak, Pemkab setempat ternyata belum memperhatikan nasib nenek renta ini. Hal ini dibenarkan oleh tetangga dekatnya yang berujar bahwa mbah Sari belum pernah menerima batuan baik jatah Raskin maupun BLT.
(sumber)
0 Response to "Kerap Seharian Tak Makan, mBah Sari Bertahan Hidup Hanya makan Gaplek"
Posting Komentar